Kabupaten
Bone merupakan satu wilayah pemerintahan Kabupaten terluas diprovinsi Sulawesi
Selatan, yakni seluas 4.559 km2 dengan jumlah penduduk 724.905 pada tahun 2011
yang terdiri dari laki-laki 345.394 jiwa dan perempuan 379.511 jiwa. Dan untuk menuju
ke ibukota kabupaten Bone (Watampone) dapat ditempuh dalam waktu 4 jam
perjalanan roda empat dengan jarak tempuh 173 km dari kota makassar ibukota provinsi
Sulawesi Selatan. Karakteristik lain dari Kabupaten Bone adalah memiliki garis pantai
sepanjang 138 km dari arah selatan keutara. Secara astronomi terletak dalam Posisi
4013’ – 5006’ Lintang Selatan dan antara 119042’ – 120040’ BujurTimur. Dalam posisi
demikian, daerah ini menempati kedudukan strategis terhadap daerah pemerintahan
kabupaten lain dengan batas-batas wilayah yaitu : Sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
Sinjai dan Gowa, Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone, Sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Maros, Pangkep dan Barru.
Dengan
gambaran keberadaan kondisi geografis Kabupaten Bone, memberi peluang bagi
Pemerintah Daerah bersama masyarakatnya yang berjumlah mendekati 900 ribuan
penduduk, secara terus menerus dapat melakukan percepatan gerak pembangunan di
berbagai sector, terutama dengan konsentrasi pada pengembangan dan menciptakan
daya saing produk unggulan yang secara simultan menempatkan dan mendorong
pertumbuhan Investasi Daerah yang selaras dengan usaha memanfaatkan berbagai
jenis komoditi unggulan yang sudah ditumbuh kembangkan dan tersedia.
Komoditi unggulan
Kabupaten Bone yaitu sektor perkebunan, pertanian dan hasil laut.
·
Sektor Perkebunan
komoditi unggulannya adalah :
1.
Kakao
Produksi Kakao
setiap tahun rata-rata 12.870 Ton dengan luas areal 30.047 Ha tersebar di 27
Wilayah Kecamatan. Wilayah Penghasil Kakao diatas 1000 ton setahunya lah
Kecamatan Kahu sebanyak 1.614 ton/tahun, Kecamatan Lappariaja sebanyak 1.202
ton/tahun, Kecamatan Ulaweng sebanyak 1.079 ton. Sedangkan wilayah penghasil
antara 500 – 900 ton/tahun ialah Kecamatan Libureng, SibuluE, Cina, Ponre,
Lamuru, TellulimpoE, Palakka, Awangpone, TellusiattingngE, DuabooccoE,
AjangngalE, dan Amali.
2.
Kopi
Produksi Kopi
setiap tahun rata-rata 264 ton dengan luas areal 987 Ha tersebardi 27 Wilayah
Kecamatan. Untuk wilayah penghasil Kopi terbesar berada di Kecamatan Bontocanis
ebanyak 92 ton/tahun, Kecamatan TellulimpoE = 70 ton/tahun, selebihnya antara
20 – 30 ton/tahun.
3.
Kelapa
Produksi kelapa
setiap tahun rata-rata 13.037 Ton dengan luas areal 14.771 Ha tersebardi 27
Wilayah Kecamatan. Penghasil Kelapa secara umum setiap Wilayah Kecamatan
memliki tingkat produksi berkisar 400 – 600 Ton/tahun, sementara penghasil
terbesar berada di wilayah TellusiattingngE sebanyak 3.825 ton/tahun dan Kec.
DuaboccoE sebanyak 1.118 ton/tahun.
4.
Kedelai
Produksi
komoditi kedelai rata-rata mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal mana
disebabkan olehm eningkatnya permintaan pihak produsen dan dibarengi usaha
pembinaan kepada petani terhadap peluang pasar yang semakin baik. Jumlah
produksi yang berhasil diperoleh rata-rata pertahun diatas luas areal lahan
5.980 Ha, iyalah sebesar 11.054 Ton. Dengan wilayah sentra produksi
pengembangan terbesar melebihi 1000 ton/tahun yaitu pada 3 wilayah Kecamatan :
Kec. Barebbo, seluas 1.761 Ha dan Jumlah Produksi 3.278 Ton/tahun;
Kec.Lappariaja, seluas 918 Ha dan jumlah produksi 1.530 ton/tahun, serta
kecamatan Bengo seluas 931 Ha dan jumlah produksi 1.708 ton/tahun.
·
Sub sektor Pertanian
komoditi yang diunggulkan berupa :
1.
Jagung Kuning
Jumlah Produksi
Jagung Kuning untuk varietas Bissi II adalah 121.523 ton pertahun di dalamluas
areal penanaman 41.313 Ha tersebar di 27 Kecamatan. Namun dalam rangka
penempatan sentra produksi terbesar, sejak tahun 2007 hingga sekarang terdapat
4 wilayah kecamatan terpilih, yaitu : a. Kecamatan Amali dengan jumlah produksi
pipilan mendekati 12.000 ton dalam panen bulan maret- April dan 8.000 ton pada
masa panen bulan September- oktober; b. Kecamatan AjangalE, jumlah produksi
pipilan mendekati 8.000 pada masa panen bulan maret – april dan 6.000 ton pada
musa panen bulan September – oktober. c. Kecamatan TelluSiattingngE, jumlah
produksi pipilan mendekati 13.000 pada masa panen bulan maret – april dan 9.000
ton pada musa panen bulan September – oktober. d. Kecamatan DuaboccoE, jumlah
produksi pipilan mendekati 14.000 pada masa panen bulan maret – april dan
11.000 ton pada musa panen bulan September – oktober.
2.
Padi
Jumlah produksi
padi dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan, sebagai akibat
adanya perbaikan sarana dan prasarana, penyempurnaan pembinaan petani, serta
berbagai upaya lain yang dilakukan untuk penyempurnaan motivasi petani, seperti
perbaikan pola dan teknik pertanian, perubahan pola pikir dan penyempurnaan
alur distribusi dan perdagangan, pemberian modal terpadu dalam hal
penyempurnaan teknik pengolahan lahan dan pemilihan bibit, serta penggilingan.
Sehingga secara keseluruhan terhadap keberadaan produksi akan selalu bersinergi
antara kualitas dan kuantitas. Adapun jumlah produksi padi kering giling
rata-rata pertahun ialah 764.800 ton dengan luas areal sawah 130.503 Ha.
Konsentrasi wilayah penanaman tersebar di 27 Kecamatan.
·
Hasil Laut pun menjadi
salah satu potensi unggulan kabupaten bone :
1.
Kepiting
Wilayah
Kecamatan dengan penghasil kepiting di Kabupaten Bone, secara umum berada pada
wilayah Kecamatan pesisir pantai, yakni Kecamatan Cenrana, Awangpone Barebbo,
Cina, Tonra dan Kajuara. Jenis Kepiting yang menjadi andalan ialah Kepiting
Bakau, disamping terdapat jenis kepiting yang juga sudah menjadi perhatian
budidaya khusus untuk kebutuhan eksport yakni kepiting lunak (soka). Jumlah
produksi Kepiting rata-rata mencapai 1.520 ton/tahun.
2.
Ikan Bandeng
Produksi ikan
Bandeng di Kabupaten Bone rata-rata pertahun ialah sebanyak 46.754 ton/tahun
dengan luas areal tambak 3.356 Ha.
3.
Rumput Laut
Produksi dan
budidaya Rumput Laut untuk jenis Cattoni, berada dalam areal pesisir pantai
iyalah teringgi 5.765 ton/tahun dan terendah 1.250 ton. Sedangkan untuk jenis
Gracilaria dapat dicapai 18.243 ton/tahun dengan luas areal budidaya 2.128 Ha
Tambak.
Hahahaha... Browsing2 cari bahan nda sengaja ku dapat ki puang boss..
BalasHapusHahahaa.. Bah afiten,:D
HapusLanjutken makii.. Semoga bermanfaat :)
Kak bole tanya" tntg app jakarta?:)
BalasHapusini sumbernya darimana ya?
BalasHapusini sumbernya darimana ya?
BalasHapusCV atau perusahaan yg tangani penjualan kelapa di Bone apa ya? Bisa kontak saya di wa 085299386618. Trims
BalasHapusCV atau perusahaan yg tangani penjualan kelapa di Bone apa ya? Bisa kontak saya di wa 085299386618. Trims
BalasHapus