Senin, 13 Januari 2014

Komoditi Unggulan Kab.Bone SulSel



TELUK BONEKabupaten Bone merupakan satu wilayah pemerintahan Kabupaten terluas diprovinsi Sulawesi Selatan, yakni seluas 4.559 km2 dengan jumlah penduduk 724.905 pada tahun 2011 yang terdiri dari laki-laki 345.394 jiwa dan perempuan 379.511 jiwa. Dan untuk menuju ke ibukota kabupaten Bone (Watampone) dapat ditempuh dalam waktu 4 jam perjalanan roda empat dengan jarak tempuh 173 km dari kota makassar ibukota provinsi Sulawesi Selatan. Karakteristik lain dari Kabupaten Bone adalah memiliki garis pantai sepanjang 138 km dari arah selatan keutara. Secara astronomi terletak dalam Posisi 4013’ – 5006’ Lintang Selatan dan antara 119042’ – 120040’ BujurTimur. Dalam posisi demikian, daerah ini menempati kedudukan strategis terhadap daerah pemerintahan kabupaten lain dengan batas-batas wilayah yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sinjai dan Gowa, Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Bone, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Maros, Pangkep dan Barru.
Dengan gambaran keberadaan kondisi geografis Kabupaten Bone, memberi peluang bagi Pemerintah Daerah bersama masyarakatnya yang berjumlah mendekati 900 ribuan penduduk, secara terus menerus dapat melakukan percepatan gerak pembangunan di berbagai sector, terutama dengan konsentrasi pada pengembangan dan menciptakan daya saing produk unggulan yang secara simultan menempatkan dan mendorong pertumbuhan Investasi Daerah yang selaras dengan usaha memanfaatkan berbagai jenis komoditi unggulan yang sudah ditumbuh kembangkan dan tersedia.
Komoditi unggulan Kabupaten Bone yaitu sektor perkebunan, pertanian dan hasil laut.

·           Sektor Perkebunan komoditi unggulannya adalah :
1.         Kakao
Produksi Kakao setiap tahun rata-rata 12.870 Ton dengan luas areal 30.047 Ha tersebar di 27 Wilayah Kecamatan. Wilayah Penghasil Kakao diatas 1000 ton setahunya lah Kecamatan Kahu sebanyak 1.614 ton/tahun, Kecamatan Lappariaja sebanyak 1.202 ton/tahun, Kecamatan Ulaweng sebanyak 1.079 ton. Sedangkan wilayah penghasil antara 500 – 900 ton/tahun ialah Kecamatan Libureng, SibuluE, Cina, Ponre, Lamuru, TellulimpoE, Palakka, Awangpone, TellusiattingngE, DuabooccoE, AjangngalE, dan Amali.
2.         Kopi
Produksi Kopi setiap tahun rata-rata 264 ton dengan luas areal 987 Ha tersebardi 27 Wilayah Kecamatan. Untuk wilayah penghasil Kopi terbesar berada di Kecamatan Bontocanis ebanyak 92 ton/tahun, Kecamatan TellulimpoE = 70 ton/tahun, selebihnya antara 20 – 30 ton/tahun.


3.         Kelapa
Produksi kelapa setiap tahun rata-rata 13.037 Ton dengan luas areal 14.771 Ha tersebardi 27 Wilayah Kecamatan. Penghasil Kelapa secara umum setiap Wilayah Kecamatan memliki tingkat produksi berkisar 400 – 600 Ton/tahun, sementara penghasil terbesar berada di wilayah TellusiattingngE sebanyak 3.825 ton/tahun dan Kec. DuaboccoE sebanyak 1.118 ton/tahun.
4.         Kedelai
Produksi komoditi kedelai rata-rata mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal mana disebabkan olehm eningkatnya permintaan pihak produsen dan dibarengi usaha pembinaan kepada petani terhadap peluang pasar yang semakin baik. Jumlah produksi yang berhasil diperoleh rata-rata pertahun diatas luas areal lahan 5.980 Ha, iyalah sebesar 11.054 Ton. Dengan wilayah sentra produksi pengembangan terbesar melebihi 1000 ton/tahun yaitu pada 3 wilayah Kecamatan : Kec. Barebbo, seluas 1.761 Ha dan Jumlah Produksi 3.278 Ton/tahun; Kec.Lappariaja, seluas 918 Ha dan jumlah produksi 1.530 ton/tahun, serta kecamatan Bengo seluas 931 Ha dan jumlah produksi 1.708 ton/tahun.
·           Sub sektor Pertanian komoditi yang diunggulkan berupa :
1.         Jagung Kuning
Jumlah Produksi Jagung Kuning untuk varietas Bissi II adalah 121.523 ton pertahun di dalamluas areal penanaman 41.313 Ha tersebar di 27 Kecamatan. Namun dalam rangka penempatan sentra produksi terbesar, sejak tahun 2007 hingga sekarang terdapat 4 wilayah kecamatan terpilih, yaitu : a. Kecamatan Amali dengan jumlah produksi pipilan mendekati 12.000 ton dalam panen bulan maret- April dan 8.000 ton pada masa panen bulan September- oktober; b. Kecamatan AjangalE, jumlah produksi pipilan mendekati 8.000 pada masa panen bulan maret – april dan 6.000 ton pada musa panen bulan September – oktober. c. Kecamatan TelluSiattingngE, jumlah produksi pipilan mendekati 13.000 pada masa panen bulan maret – april dan 9.000 ton pada musa panen bulan September – oktober. d. Kecamatan DuaboccoE, jumlah produksi pipilan mendekati 14.000 pada masa panen bulan maret – april dan 11.000 ton pada musa panen bulan September – oktober.
2.         Padi
Jumlah produksi padi dari tahun ke tahun senantiasa mengalami peningkatan, sebagai akibat adanya perbaikan sarana dan prasarana, penyempurnaan pembinaan petani, serta berbagai upaya lain yang dilakukan untuk penyempurnaan motivasi petani, seperti perbaikan pola dan teknik pertanian, perubahan pola pikir dan penyempurnaan alur distribusi dan perdagangan, pemberian modal terpadu dalam hal penyempurnaan teknik pengolahan lahan dan pemilihan bibit, serta penggilingan. Sehingga secara keseluruhan terhadap keberadaan produksi akan selalu bersinergi antara kualitas dan kuantitas. Adapun jumlah produksi padi kering giling rata-rata pertahun ialah 764.800 ton dengan luas areal sawah 130.503 Ha. Konsentrasi wilayah penanaman tersebar di 27 Kecamatan.
 


·           Hasil Laut pun menjadi salah satu potensi unggulan kabupaten bone :
1.         Kepiting
Wilayah Kecamatan dengan penghasil kepiting di Kabupaten Bone, secara umum berada pada wilayah Kecamatan pesisir pantai, yakni Kecamatan Cenrana, Awangpone Barebbo, Cina, Tonra dan Kajuara. Jenis Kepiting yang menjadi andalan ialah Kepiting Bakau, disamping terdapat jenis kepiting yang juga sudah menjadi perhatian budidaya khusus untuk kebutuhan eksport yakni kepiting lunak (soka). Jumlah produksi Kepiting rata-rata mencapai 1.520 ton/tahun.
2.         Ikan Bandeng
Produksi ikan Bandeng di Kabupaten Bone rata-rata pertahun ialah sebanyak 46.754 ton/tahun dengan luas areal tambak 3.356 Ha.
3.         Rumput Laut
Produksi dan budidaya Rumput Laut untuk jenis Cattoni, berada dalam areal pesisir pantai iyalah teringgi 5.765 ton/tahun dan terendah 1.250 ton. Sedangkan untuk jenis Gracilaria dapat dicapai 18.243 ton/tahun dengan luas areal budidaya 2.128 Ha Tambak.

7 komentar:

  1. Hahahaha... Browsing2 cari bahan nda sengaja ku dapat ki puang boss..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahaa.. Bah afiten,:D
      Lanjutken makii.. Semoga bermanfaat :)

      Hapus
  2. ini sumbernya darimana ya?

    BalasHapus
  3. ini sumbernya darimana ya?

    BalasHapus
  4. CV atau perusahaan yg tangani penjualan kelapa di Bone apa ya? Bisa kontak saya di wa 085299386618. Trims

    BalasHapus
  5. CV atau perusahaan yg tangani penjualan kelapa di Bone apa ya? Bisa kontak saya di wa 085299386618. Trims

    BalasHapus